Referensi

wikipedia – pengertian psikologi

http://www.masbow.com/2008/11/perbedaan-antara-teori-belajar.html

http://belajarpsikologi.com/keseragaman-dalam-teori-belajar-behavioristik/

Paradigma Psikologi Kepribadian Kognitif dan Behaviorisme

Psikologi adalah ilmu dari pikiran dan perilaku .Tujuan jangka pendek adalah untuk memahami kemanusiaan oleh kedua menemukan prinsip-prinsip umum dan mengeksplorasi kasus-kasus tertentu,  dan Tujuan utama adalah untuk manfaat masyarakat.  Dalam bidang ini, seorang praktisi profesional atau peneliti disebut psikolog , dan dapat diklasifikasikan sebagai ilmuwan sosial,ilmuwan perilaku , atau ilmuwan kognitif . Psikolog upaya untuk memahami peran fungsi mental dalam individu dan perilaku sosial, sementara juga menjelajahi fisiologis dan neurobiologis yang mendasari proses fungsi tertentu dan perilaku.

Paradigma Psikologi Kepribadian

– ParadigmaKognitif

Psikologi kognitif mulai berkembang dengan lahirnya teori belajar “Gestalt”. Peletak dasar teori ini adalah Max Wertheimer (1880-1943) di Austria yang meneliti tentang pengaamatan dan problem solving. Sumbangan ini diikuti oleh Kurt Koffka (1886-1941) yang menguraikan secara terperinci tentang hukum-hukum pengamatan; kemudian Wolfgang Kohler (1887-1959) yang meneliti tentang “insight’ pada simpanse. Kaum gestaltis berpendapat bahwa pengalaman itu berstruktur yang terbentuk dalam satu keseluuhan. Orang yang belajar, mengamati stimulus dalam keseluruhan yang terorganisir, bukan dalam bagian-bagian yang terpisah. Dalam situasi belajar, seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh “Insight” untuk pemecahan masalah. Suatu konsep yang penting dalam psikologi gestalt adalah tentang “insight”, yaitu pengamatan atau pemahaman mendadak terhadap hubungan-hubungan antar bagian-bagian di dalam situasi pemasalahan. Insight juga sering dihubungkan dengan pernyataan spontan seperti “Aha!” atau “Oh, I see now” . Pikiran dan keyakinan seseorang menjadi kunci memahami tingkah laku ingatan, pikiran, dan keyakinan seseorang menjadi kunci memahami tingkah laku. Tokoh dari Paradigma Kognitif adalah Kurt Lewin, George Kelly,C.Roger, Mischel dan Bandura. Ketika menjadi masalah penekanannya bukan hanya pada “ada masalah dengan pikiran anda” tetapi juga berusaha mengungkapkan bahwa cara pandang seseorang mencerminkan bagaimana dunia itu bergerak dan otaknya bekerja.

Fungsi Paradigma Kognitif :

-mengubah keberadaaanyya di dunianya

-mendorong orang untuk berpikir baik tentang dirinya

-mendorong memilih lingkungan yang tepat untuk dirinya.

– Paradigma Behaviorisme

Behaviorisme merupakan aliran psikologi yang lahir di Amerika Serikat dipelopori oleh John B. Watson (1878-1958).  Pengaruh behaviorisme terhadap perkembangan teori kepribadian terletak pada upaya-upaya dan anjurannya untuk memandang dan meneliti tingkah laku manusia secara objektif.  Penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh para behavioris dengan metode eksperimen mampu memberikan sumbangan besar bagi terciptanya konsep-konsep tentang kepribadian yang ketepatannya bisa diuji secara empiris. Psikologi aliran behavioristik mulai mengalami pengembangan dengan lahirnya teori-teori tentang belajar dipelopori oleh Thorndike, Pavlov, Watson, dan Gunthrie. Mereka berpendapat bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikakan oleh ganjaran (rewards) atau penguatan (reinforcment)dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang sangat erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasintya.Para guru sekolah yang menganut pandangan ini berpendapat bahwa tingkah laku murid-murid merupakan reaksi-reaksi terhadap lingkungan mereka pada masa lalu dan masa sekarang, dan bahwa semua tingkah laku adalah hasil belajar. Kita dapat menganalisa kejadian tingkah laku dengan jalan mempelajari latar belakang penguatan (reinforcmet) pada tingkah laku tersebut.

Dewasa ini telah banyak teori-teori kepribadian untuk memudahkan mempelajari para ahli telah mengklasifikasikan teori-teori tersebut ke dalam beberapa kelompok dengan menggunakan acuan tertentu yaitu paradigma yang dipakai untuk mengembangkannya. Berdasarkan paradigma yang dipergunakan dalam mengembankannya, teori kepribadian dibedakan menjadi 4 paradigma (Alwisol, 2005: 2-7). Kempat paradigma tersebut adalah:

1.    Paradigma psikoanalisis: tradisi klinis psikiatri.

2.    Paradigma traits: tradisi psikologi fungsionalisme dan psikologi pengukuran.

3.    Paradigma kognitif: tradisi Gestalt.

4.    Paradigma behaviorisme: tradisi kondisioning.

Adapula klasifikasi teori kepribadian yang didasarkan pada sejarah perkembangannya yang kemudian menjadi kekutan besar yang dijadikan orientasi dalam pengembangan teori-teori kepribadian.  Boeree (2005 : 29) menyatakan bahwa ada 3 orientasi atau kekuatan besar dalam teori kepribadian, yaitu :

1.    Psikoanalisis beserta aliran-aliran yang dikembangkan atas paradigma yang sama atau hampir sama, yang dipandang sebagai kekuatan pertama.

2.    Behavioristik yang dipandang sebagai kekuatan kedua.

3.    Humanistik,  yang dinyatakan sebagai kekuatan ketiga.

 

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!